This is default featured post 1 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured post 2 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured post 3 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured post 4 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured post 5 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
Senin, 26 November 2012
Kamis, 22 November 2012
TULISAN KETIGA |
Moluska
?Moluska (Mollusca) Rentang fosil: Cambrian–sekarang |
||||
---|---|---|---|---|
Cumi-cumi Karibia, Sepioteuthis sepioidea
|
||||
Klasifikasi ilmiah | ||||
|
||||
Kelas | ||||
Caudofoveata Aplacophora Polyplacophora Monoplacophora Bivalvia (kerang-kerangan) Scaphopoda Gastropoda (siput-siputan) Cephalopoda (gurita, cumi-cumi, dan sotong) † Rostroconchia † Helcionelloida † ?Bellerophontida |
Moluska merupakan filum terbesar kedua dalam kerajaan binatang setelah filum Arthropoda. Saat ini diperkirakan ada 75 ribu jenis, ditambah 35 ribu jenis dalam bentuk fosil. Moluska hidup di laut, air tawar, payau, dan darat. Dari palung benua di laut sampai pegunungan yang tinggi, bahkan mudah saja ditemukan di sekitar rumah kita.
Moluska dipelajari dalam cabang zoologi yang disebut malakologi (malacology).
Ciri tubuh
Tubuh tidak bersegmen. Simetri bilateral. Tubuhnya terdiri dari "kaki" muskular, dengan kepala yang berkembang beragam menurut kelasnya. Kaki dipakai dalam beradaptasi untuk bertahan di substrat, menggali dan membor substrat, atau melakukan pergerakan.Ukuran dan bentuk tubuh
Ukuran dan bentuk tubuh moluska sangat bervariasi. Misalnya, siput yang panjangnya hanya beberapa milimeter dengan bentuk bulat telur. Namun, ada juga cumi-cumi raksasa dengan bentuk torpedo bersayap yang panjangnya lebih dari 18m.Strukur dan fungsi tubuh
Tubuh hewan ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu kaki, badan, dan mantel.Sistem saraf moluska terdiri dari cincin saraf yang memiliki esofagus dengan serabut saraf yang menyebar. Sistem pencernaannya lengkap, terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus.
Anatomi moluska relatif mirip dengan vertebrata. Hal ini menyebabkan banyak ahli memperkirakan bahwa vertebrata dan moluska masih memiliki kedekatan hubungan evolusi. Hal ini diperkuat pula dengan kenyataan bahwa moluska, terutama Cephalopoda, memiliki otak yang berkembang baik dan beberapa di antaranya terbukti memiliki kemampuan mengingat yang kuat.
Avertebrata |
|
|||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Vertebrata |
|
TULISAN KEDUA
GIMP
1. Pendahuluan
- sekumpulan alat gambar, seperti kuas, pensil, kuas semprot, dll.
- manajemen/pengelolaan memori terpetak, sehingga ukuran gambar hanya dibatasi oleh ruang sisa pada disk
- sampling subpiksel untuk semua alat gambar
- dukungan lengkap untuk kanal alpha
- lapis dan kanal
- rangkaian prosedur untuk memanggil fungsi dalam Gimp dari program eksternal seperti script-fu
- penscripan tingkat lanjut
- alat bantu transformasi gambar seperti putar, skala, geser dan balik
- berbagai macam dukungan format file seperti gif, jpg, png, xpm, tiff, tga, mpeg, ps, pdf, pcx, bmp, dll.
- panggil, tampilkan, konvert, simpan ke dalam beragam format file
- alat-alat bantu yang dapat dipilih, seperti segiempat, elips, gambar bebas, fuzzy, bezier dan inteligen
- plug-ins yang menyediakan penambahan beberapa format file atau filter efek dengan mudah
- dan masih banyak lagi
2. Alat bantu dalam Gimp
- alat bantu pilihan (selection tools),
- alat bantu menggambar (paint tools)
- alat bantu sunting dan tampil(edit dan view)
- alat bantu ubah transform tools
- alat bantu teks dan jenis huruf
- alat bantu kuas, gradien, palet, dan pola
3. Menggambar grafik
3.1. Mengatur warna
3.2. Mengatur gradasi warna
3.3. Menentukan tipe gradasi warna
- Linear menghasilkan perubahan secara halus dari suatu warna ke warna yang lain.
- Bilinear atau cermin linear. Tipe ini dimaksudkan untuk menempatkan warna latar depan di tengah dan kemudian membuat perubahan warna ke arah warna latar belakang ke dua sisi. Hasilnya sering menyerupai pipa logam, khususnya jika anda seret hanya pada jarak yang pendek.
- Radial membuat perubahan dari latar depan (di bagian tengah) ke latar belakang (sekeliling).
- Persegi menghasilkan campuran persegi, menyerupai perspektif visual dalam suatu koridor.
- Kerucut simetri seperti melihat kerucut 3-D dari atas.
- Kerucut asimetri menyerupai suatu kerucut dengan satu ujung berwarna tajam.
- Shapeburst tidak dipengaruhi oleh arah seretan, jarak dan
posisi. Tujuan dari tipe ini adalah untuk memberikan suatu bentuk
terdifinisi ke dalam suatu isian seperti 3-D. Anda dapat melihat
perbedaan macam gradasi ini sebagai berikut. Shapeburst membulat
memberikan suatu permukaan tampak lebih datar dan lebih membulat
dibadingkan dengan tipe menyudut dan dimpled.
Shapeburst tipe angular Shapeburst tipe sferis Shapeburst tipe dimpled
3.4. Menggambar dengan kuas dan pensil
3.5. Mentransformasi gambar
3.6. Layering (lapis gambar)
4. Konversi file gambar yang dimiliki Gimp
Format | Write | Read | Format | Write | Read |
BMP | X | X | PCX | X | X |
BZIP | X | X | PIX | X | X |
CEL | X | X | PNG | X | X |
FAXG3 | X | PNM | X | X | |
FITS | X | X | PSD | X | |
FLI/FLC | X | PostScript | X | X | |
GBR | X | X | SGI | X | X |
GICON | X | X | SNP | X | |
GIF | X | X | SunRas | X | X |
GZIP | X | X | TARGA | X | X |
HEADER | X | TIFF | X | X | |
HRZ | X | X | XCF | X | X |
JPEG | X | X | XWD | X | X |
MPEG | X | XPM | X | X | |
PAT | X | X | URL | X | X |
- XCF adalah format asli Gimp. Format ini mendukung layering dan informasi khusus dari Gimp. Jika gambar disimpan ke dalam format lain, semua informasi khusus Gimp akan hilang dan gambar tidak dapat disunting dalam layer lagi (GIF mendukung layer dimana setiap layer menjadi sebuah bingkai dalam animasi GIF). Perlu diingat bahwa hanya lapis yang aktif saja yang tersimpan jika gambar disimpan ke dalam format selain GIF dan XCF. Sebagai contoh, untuk menyimpan file ke dalam format Jpeg, pastikan bahwa gambar yang akan disimpan sudah di-flatten.
5. Script Fu
- mengerjakan sesuatu yang berulang-ulang
- mengerjakan sesuatu yang sangat komplek dan tahapannya sulit untuk diingat.
Contoh pola yang dihasilkan dari Script Fu
Tema halaman web
Logo
Membuat "Button"
Script "Cave it" dan "Chrome it"
Alchemy
TULISAN PERTAMA
BULUTANGKIS DI INDONESIA
Bulutangkis atau badminton adalah suatu olahraga raket yang dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda) yang berlawanan.
Mirip dengan tenis, bulutangkis dimainkan dengan pemain di satu sisi bertujuan memukul bola permainan ("kok" atau "shuttlecock") melewati net agar jatuh di bidang permainan lawan yang sudah ditentukan. Dia juga harus mencoba mencegah lawannya melakukan hal tersebut kepadanya.
Partai
Ada lima partai yang biasa dimainkan dalam bulutangkis. Mereka adalah:
1. Tunggal putra
2. Tunggal putri
3. Ganda putra
4. Ganda putri
5. Ganda campuran
Sejak 1 Februari 2006, seluruh partai memakai sistem "pemenang dua dari tiga set" (best of three) yang masing-masing diraih dengan mencapai 21 poin secara rally point.
Memainkan bulutangkis
Tiap pemain atau pasangan mengambil posisi pada kedua sisi jaring di atas wilayah persegi panjang yang ditandai di lantai sebagaimana diperlihatkan di diagram.
Tujuan permainan adalah untuk memukul sebuah kok menggunakan raket, melompati jaring ke wilayah di seputar batasan/aras tertanda sebelum pemain atau pasangan lawan bisa memukulnya balik. Untuk setiap kali ini berhasil dilakukan oleh regu yang menyervis, pemain atau pasangan penyervis (peladen) mencetak skor satu poin. Setelah memenangi satu poin, pemain yang sama menyervis kembali, dan terus menyervis sepanjang mereka terus mencetak poin. Apabila regu yang tak menyervis memenangkan reli ini, tiada poin dicetak oleh mereka tetapi ada pergantian penyervis. Dalam permainan ganda, seorang peladen memulai permainan, dan setelah kalah sebuah reli, servis berpindah ke regu lawan. Dari waktu itu ke depannya, kedua pemain pada seregu bergantian menyervis (meladen) sebelum servis kembali berpindah kepada lawan mereka. Pemain di sisi servis tangan kanan selalu memulai servis.
Wilayah servis
Gelanggang badminton
Tiap-tiap pemain menetapkan di antara dua wilayah servis. Ada wilayah servis untuk tunggal, yakni berlebar 5,18 meter dan panjangnya 13,40 meter. Areal servis untuk ganda berukuran 6,10 meter pada lebarnya dan 11,88 meter panjangnya. Wilayah servis dibagi dua belahan. Di tengah-tengah lapangan berdiri jaring/net, yakni 1,55 meter tingginya. Garis-garis servis pendek berentang 1,98 meter dari jaring. Kotak servis kiri dan kotak servis kanan dipisahkan oleh garis di tengahnya.
Perlengkapan
• Raket: Secara tradisional raket dibuat dari kayu. Kemudian aluminium atau logam ringan lainnya menjadi bahan yang dipilih. Kini, hampir semua raket bulutangkis profesional berkomposisikan komposit serat karbon (plastik bertulang grafit). Serat karbon memiliki kekuatan hebat terhadap perbandingan berat, kaku, dan memberi perpindahan energi kinetik yang hebat. Namun, sejumlah model rendahan masih menggunakan baja atau aluminium untuk sebagian atau keseluruhan raket.
• Kok: Kok adalah bola yang digunakan dalam olahraga bulutangkis, terbuat dari rangkaian bulu angsa yang disusun membentuk kerucut terbuka, dengan pangkal berbentuk setengah bola yang terbuat dari gabus. Dalam latihan atau pertandingan tidak resmi digunakan juga kok dari pelastik.
• Senar: Mungkin salah satu dari bagian yang paling diperhatikan dalam bulutangkis adalah senar nya. Jenis senar berbeda memiliki ciri-ciri tanggap berlainan. Keawetan secara umum bervariasi dengan kinerja. Kebanyakan senar berketebalan 21 ukuran dan diuntai dengan ketegangan 18 sampai 30+ lb. Kesukaan pribadi sang pemain memainkan peran yang kuat dalam seleksi senar.
• Sepatu: Karena percepatan sepanjang lapangan sangatlah penting, para pemain membutuhkan pegangan dengan lantai yang maksimal pada setiap saat. Sepatu bulutangkis membutuhkan sol karet untuk cengkraman yang baik, dinding sisi yang bertulang agar tahan lama selama tarik-menarik, dan teknologi penyebaran goncangan untuk melompat; bulutangkis mengakibatkan agak banyak stres (ketegangan) pada lutut dan pergelangan kaki.
• Net: Bulutangkis tidak akan pernah bisa berjalan tanpa perlengkapan yang satu ini. Net merupakan pembatas antara bidang permainan pemain yang satu dengan yang lain. Tinggi net kurang lebih 152 cm dan sama untuk semua jenis permainan, baik itu tunggal maupun ganda, putri maupun putra.
Sejarah
Olah raga yang dimainkan dengan kok dan raket, kemungkinan berkembang di Mesir kuno sekitar 2000 tahun lalu tetapi juga disebut-sebut di India dan Tiongkok.
Nenek moyang terdininya diperkirakan ialah sebuah permainan Tionghoa, Jianzi yang melibatkan penggunaan kok tetapi tanpa raket. Alih-alih, objeknya dimanipulasi dengan kaki. Objek/misi permainan ini adalah untuk menjaga kok agar tidak menyentuh tanah selama mungkin tanpa menggunakan tangan.
Di Inggris sejak zaman pertengahan permainan anak-anak yang disebut Battledores dan Shuttlecocks sangat populer. Anak-anak pada waktu itu biasanya akan memakai dayung/tongkat (Battledores) dan bersiasat bersama untuk menjaga kok tetap di udara dan mencegahnya dari menyentuh tanah. Ini cukup populer untuk menjadi nuansa harian di jalan-jalan London pada tahun 1854 ketika majalah Punch mempublikasikan kartun untuk ini.
Penduduk Inggris membawa permainan ini ke Jepang, Republik Rakyat China, dan Siam (sekarang Thailand) selagi mereka mengolonisasi Asia. Ini kemudian dengan segera menjadi permainan anak-anak di wilayah setempat mereka.
Olah raga kompetitif bulutangkis diciptakan oleh petugas Tentara Britania di Pune, India pada abad ke-19 saat mereka menambahkan jaring/net dan memainkannya secara bersaingan. Oleh sebab kota Pune dikenal sebelumnya sebagai Poona, permainan tersebut juga dikenali sebagai Poona pada masa itu.
Para tentara membawa permainan itu kembali ke Inggris pada 1850-an. Olah raga ini mendapatkan namanya yang sekarang pada 1860 dalam sebuah pamflet oleh Isaac Spratt, seorang penyalur mainan Inggris, berjudul "Badminton Battledore - a new game" ("Battledore Bulutangkis - sebuah permainan baru"). Ini melukiskan permainan tersebut dimainkan di Gedung Badminton (Badminton House), estat Duke of Beaufort's di Gloucestershire, Inggris.
Rencengan peraturan yang pertama ditulis oleh Klub Badminton Bath pada 1877. Asosiasi Bulutangkis Inggris dibentuk pada 1893 dan kejuaraan internasional pertamanya berunjuk-gigi pertama kali pada 1899 dengan Kejuaraan All England.
Bulutangkis menjadi sebuah olah raga populer di dunia, terutama di wilayah Asia Timur dan Tenggara, yang saat ini mendominasi olah raga ini, dan di negara-negara Skandinavia.
International Badminton Federation (IBF) didirikan pada 1934 dan membukukan Inggris, Irlandia, Skotlandia, Wales, Denmark, Belanda, Kanada, Selandia Baru, dan Prancis sebagai anggota-anggota pelopornya. India bergabung sebagai afiliat pada 1936. Pada IBF Extraordinary General Meeting di Madrid, Spanyol, September 2006, usulan untuk mengubah nama International Badminton Federation menjadi Badminton World Federation (BWF) diterima dengan suara bulat oleh seluruh 206 delegasi yang hadir.
Olah raga ini menjadi olah raga Olimpiade Musim Panas di Olimpiade Barcelona tahun 1992. Indonesia dan Korea Selatan sama-sama memperoleh masing-masing dua medali emas tahun itu.
SEJARAH INDOMARET
INDOMARET merupakan jaringan minimarket yang menyediakan kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari dengan luas penjualan kurang dari 200 m2. Dikelola oleh PT Indomarco Prismatama, gerai pertama dibuka pada November 1988 di Kalimantan.
hun 1997, perusahaan mengembangkan bisnis gerai waralaba pertama di Indonesia, setelah Indomaret teruji dengan lebih dari 230 gerai. Pada Mei 2003, Indomaret meraih penghargaan “Perusahaan Waralaba 2003” dari Presiden Megawati Soekarnoputri.
Kini Indomaret mencapai lebih dari 4000 gerai. Dari total itu 52% adalah milik sendiri dan sisanya milik masyarakat, yang tersebar di kota-kota di Jabotabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jogjakarta, Jawa Timur, Bali, Lampung, dan Medan. Di tahun mendatang akan dibuka cabang baru: Cirebon, Palembang, dan Ujungpandang.
Indomaret mudah ditemukan di daerah perumahan, gedung perkantoran dan fasilitas umum karena penempatan lokasi gerai didasarkan pada motto “mudah dan hemat”. Lebih dari 3.500 jenis produk makanan dan non-makanan tersedia dengan harga bersaing, memenuhi hampir semua kebutuhan konsumen sehari-hari.
Didukung oleh pusat distribusi, yang menggunakan teknologi mutakhir, Indomaret merupakan salah satu aset bisnis yang sangat menjanjikan. Keberadaan Indomaret diperkuat oleh anak perusahaan di bawah bendera grup INTRACO, yaitu Indogrosir, BSD Plaza, dan Charmant.
KEKUATAN DAN KELEMAHAN DARI INDOMARET
Indomaret merupakan jaringan minimarket yang menyediakan kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari dengan luas penjualan kurang dari 200 M2. Dikelola oleh PT Indomarco Prismatama, cikal bakal pembukaan Indomaret di Kalimantan dan toko pertama dibuka di Ancol, Jakarta Utara.
Tahun 1997 perusahaan mengembangkan bisnis gerai waralaba pertama di Indonesia, setelah Indomaret teruji dengan lebih dari 230 gerai. Pada Mei 2003 Indomaret meraih penghargaan “Perusahaan Waralaba 2003″ dari Presiden Megawati Soekarnoputri.
Hingga Desember 2009 Indomaret mencapai 3892 gerai. Dari total itu 2156 gerai adalah milik sendiri dan sisanya 1736 gerai waralaba milik masyarakat, yang tersebar di kota-kota di Jabotabek, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jogjakarta, Bali dan Lampung. Di DKI Jakarta terdapat sekitar 488 gerai.
Indomaret mudah ditemukan di daerah perumahan, gedung perkantoran dan fasilitas umum karena penempatan lokasi gerai didasarkan pada motto “mudah dan hemat”.
1. Strengths ( kekuatan )
• Indomaret telah mengembangkan franchise yang mempunyai tujuan menjadi assets nasional dalam bentuk jaringan ritail waralaba yang unggul dalam persaingan nasional.
• Investasi franchise Indomaret yang ditawarkan sangat kompetitif,bila dibandingkan dengan Alfamart. Indomaret berkisar antara 300 juta sampai dengan 350 juta,sedangkan Alfamart berkisar antara 300 juta sampai 400 juta.
• Penempatan lokasi pabrik dan head office di beberapa wilayah yang sudah cukup strategis.
• Tingkat upah karyawan yang relatif rendah berkisar 600 ribu rupiah perbulan. Sehingga mampu menekan biaya operasional serendah mungkin.
• Pertumbuhan frainchise Indomaret yang terbukti tinggi di setiap tahunnya.
• Indomaret adalah salah satu franchise yang bergerak dibidang ritail yang siap go Internasional.
• Indomaret mampu menjual barang eceran dengan harga lebuh murah,karena Indomaret mengambil pasokan barang dari salah satu distributor terbesar produk kebutuhan sehari-hari yaitu Indomarco.
• Indomaret merupakan pelopor waralaba bidang ritail di Indonesia. Indomaret mewaralabakan sejak tahun 1997.
2 . Weaknesses ( kelemahan )
• Franchise fee yang ditawarkan ralatif tinggi. Franchise fee yang ditawarkan Indomaret yaitu 75 juta rupiah per 5 tahun,sedangkan Alfamart 45 juta rupiah per 5 tahun.
• Berbagai daerah kurang mengenal Indomaret,karena kurangmya promosi.
• Break Event Points yang ditawarkan Indomaret 4 tahun,sedangkan Alfamart antara 3-4 tahun.
3 . Opportunities ( peluang )
• Masih terdapat beberapa daerah yang potensial namun belum dimasuki oleh Indomaret. Dengan waralaba Indomaret dapat lebih mudah melakukan eksploitasi ke daerah-daerah yang potensial tresebut.
• Dengan adanya perdagangan bebas, maka peluang mengembangkan franchise akan semakin besar.
• Perlunya promosi yang lebih gencar agar franchise Indomaret lebih dikenal dan laku di pasaran.
• Adanya pangsa pasar yang cukup menjanjikan, dimana di Indonesia bisnis waralaba dalam 1-2 tahun semakin tubuh subur 12,5 %.
• Mempunyai kesempatan untuk memperluas jaringan secara lebih cepat dengan menggunakan modal seminimal mungkin.
ANCAMAN USAHA INDOMARET
Saat ini banyak sekali merek produk yang beredar di pasar. Merek apa yang akan dipilih atau lebih disukai akan ditentukan oleh bagaimana sikap konsumen atas bermacam-macam merek. Proses ini biasanya terjadi setelah melalui prosedur evaluasi atribut. Dengan kata lain, kebanyakan pembeli mempertimbangkan beberapa atribut dalam keputusan pembelian mereka.
Pada dasarnya konsumen memiliki sikap yang berbeda-beda dalam memandang atribut-atribut yang dianggap relevan dan penting. Mereka akan memberikan perhatian terbesar pada atribut yang memberikan manfaat yang dicarinya. Dalam perjalanannya, perhatian terhadap atribut tersebut berkembang menjadi keyakinan. Selanjutnya, kumpulan dari keyakinan-keyakinan tersebut membentuk citra merek yang berbeda-beda. Perbedaan ini dikarenakan perbedaan pengalaman konsumen yang diakibatkan oleh proses penyaringan sebagai dampak dari persepsi selektif, distorsi selektif, dan ingatan selektif.
Karena itu, jika pemasar mengetahui bobot yang diberikan konsumen masing-masing atribut yang ditawarkan suatu merek, pemasar dapat meramalkan merek yang akan dipilih oleh konsumen. Customer value merupakan gambaran dari atribut seperti harga, layanan, dan parameter lain yang dirasakan konsumen. Juga emotional value yang mampu mendorong nilai performance produk yang dirasakan oleh konsumen. Dengan begitu customer value merupakan gambaran keseluruhan dari kerangka strategi yang dijalankan oleh perusahaan.
Dalam kaitannya dengan minimart, seperti diketahui, persaingan antara Indomaret dan Alfamart saat ini begitu ketat. Masing-masing berusaha mendapatkan lokasi yang strategis sehingga tak jarang mereka berada di satu lokasi yang hanya dipisahkan oleh jalan lalu lintas. Mereka juga berlomba memberikan hadiah dan harga murah. Logikanya bila salah satu dari minimart tersebut menawarkan atribut – misalnya harga murah — yang lebih tinggi, tentunya konsumen akan memilih salah satu minimarket tersebut. Nyatanya, dua-duanya masih bertahan meski di satu lokasi.
Rabu, 17 Oktober 2012
SISTEM : PELAYANAN PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS )
SISTEM KERJA PUSKESMAS
Sistem adalah satu kesatuan usaha yang terdiri dari berbagai elemen / bagian-bagian
yang berkaitan secara teratur dan berusaha mencapai suatu tujuan dalam suatu
lingkungan. Dari definisi ini, akan dicoba diuraikan sistem dan analisis sistem.
Sebagai contoh diambil Sistem Pelayanan Pusat Kesehatan Masyarakat
( Puskesmas ).
SISTEM : PELAYANAN PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS )
SUPRASISTEM :
- DINAS KESEHATAN
- RUMAH SAKIT
- KLINIK SWASTA
- PENGOBATAN TRADISIONAL/KELUARGA
- DAN LINTAS SEKTOR KECAMATAN
SUB SISTEM PUSKESMAS
Dengan Bagian Bagian ( sub sistem ):
1. Perbaikan Gizi Masyarakat ( Gizi ),
2. Kesehatan Ibu dan Anak ( KIA )
3. Kesehatan lingkungan, ( Kesling )
4. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2M),
5. Promosi Kesehatan ( promkes ),
6. Pengobatan,
7. Spesifik lokal,
Pada masing-masing bagian (sub sistem) merupakan sistem dengan sub sistem yang
memiliki segmen yang tidak dapat dibenahi lagi menjadi sistem dan sub sistem.
Dari bagian-bagian ini ( sub sistem ) kemudian diuraikan komponen-komponen
sistemnya yaitu dimulai dari :
1. Model sistemnya Input, Proses dan Output
2. Elemen sistemnya yaitu komponen yang merupakan bagian daripada sistem
3. Lingkungan yaitu komponen yang bukan merupakan bagian dari sistem
4. Struktur intern yaitu hubungan-hubungan antara elemen di dalam sistem
5. Struktur ekstern hubungan antara elemen sistem dan lingkungan
Masing-masing komponen sistem ini dapat dijabarkan sebagai berikut :
A. Model sistem Pelayanan Pusat Kesehatan Masyarakat ( Puskesmas Komponen Input :
- Man yaitu Petugas ( medis/paramedis dan non medis/paramedis )
- Money yaitu Sumber-sumber pembiayaan kesehatan
- Material yaitu Bahan dan obat serta persediaan lainnya
- Metode yaitu Prosedur kerja /layanan kesehatan masyarakat
- Markets yaitu Masyarakat dan penderita di wilayah Puskesmas
- Machine yaitu Perlengkapan dan peralatan kesehatan
Komponen Proses
- Proses kinerja petugas medis/paramedis dan non medis/paramedis
- Proses penggunaan Bahan dan obat serta penyediaan lainnya
- Proses penggunaan prosedur kerja/layanan kesehatan masyarakat
- Proses pelayanan penderita dan pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat
- Proses penggunaan perlengkapan dan peralatan kesehatan
- Proses pendapatan dan pengeluaran penganggaran
Komponen Output
- Kualitas pelayanan Kesehatan Masyarakat oleh PUSKESMAS ( Preventif, Promosi, Kuratif, Rehabilitatif)
B. Elemen Sistem, Linkungan, Struktur Intern dan Ekstern
Sebagai gambaran dari elemen sistem, lingkungan, struktur intern dan ekstern,
pada gambar 1, disajikan sistem-sub sistem pelayanan Pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas), dimana setiap sub sistem ( komponen-komponen
dalam input ) saling mempengaruhi/berkaitan, dan dari subsistem tersebut akan
bekerja/berusaha (komponen proses) mencapai suatu tujuan/menghasilkan apa
yang disebutkan pada komponen output pada suatu lingkungan ( suprasistem ).
DARI PUSAT PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT
(PUSKESMAS)
A. PEDOMAN ANALISA
Dari uraian model, elemen, lingkungan, struktur intern dan ekstern dari sistem
Pelayanan Pusat Kesehatan Masyarakat diatas. Selanjutnya diuraikan pedoman
analisanya, disini akan digunakan analisa Output, Proses dan Input. dijabarkan
sebagai berikut :
Komponen Output
- Kualitas pelayanan Kesehatan Masyarakat oleh PUSKESMAS ( Preventif, Promosi, Kuratif, Rehabilitatif ) yang optimal.
• Komponen Ouput ini diuraikan kegiatan bagian-bagian dan interaksinya
dari pencapaian mutu pelayanan kesehatan masyarakat yang telah
dilaksanakan oleh Puskesmas baik preventif, promosi, kuratif maupun
rehabilitatif yang dinyatakan dalam satuan jumlah persatuan waktu atau
cakupan/hasil kegiatan, kunjungan frekwensi kontak dan lain-lain.
• Optimal disini menunjukkan pelayanan bagian-bagian yang berkisar
antara 80-100% ( sebagai contoh ) dari semua komponen proses
pelayanan kesehatan masyarakat yang dilakukan oleh Puskesmas
(cakupan dan target ). Dibawah 80 % kualitas pelayanan bagian-bagian
pelayanan pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) dikatakan tidak atau
kurang optimal
Komponen Proses
- Proses kinerja petugas medis/paramedis dan non medis/paramedis yang baik
- Proses penggunaan Bahan dan obat serta penyediaan lainnya yang tepat
- Proses penggunaan prosedur kerja/layanan kesehatan masyarakat yang sesuai
- Proses pelayanan penderita dan pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat tepat
- Proses penggunaan perlengkapan dan peralatan kesehatan yang baik
- Proses penggunaan biaya yang terpenuhi
• Komponen proses ini diuraikan proses pelayanan bagian-bagian
pencapaian mutu pelayanan Puskesmast yang dilaksanakan sesuai
dengan rencana yang dibuat
• Disini diurai segala kegiatan bagian yang terkait dengan berfungsinya
atau tidaknya ( bagaimana kejadian dan bagaimana seharusnya) fungsi
manajemen antara lain, perencanaan, pelaksanaan, pengorganisasin,
koordinasi, monitoring evaluasi, penggunaan peralatan/bahan,
bimbingan tehnis dan lain-lain.
• Baik, tepat, sesuai, terpenuhi disini menunjukkan kegiatan yang
seharusnya dilaksanakan, Sedangkan kurang baik, tidak tepat, tidak
terpenuhi menunjukkan keadaan sebenarnya atau tidak berfunginya
manajemen dari proses tersebut diatas.
Komponen Input :
Komponen Input ini diuraikan sumber daya yang dimiliki oleh Puskesmas
(apakah ada, kelebihan atau kekurangan) meliputi :
- Man yaitu Jumlah Petugas ( medis/paramedis dan non medis/paramedis ) yang
lengkap
- Money yaitu Sumber-sumber pembiayaan kesehatan yang tersedia
- Material yaitu Bahan dan obat serta persediaan lainnya yang tersedia
- Metode yaitu Prosedur kerja /layanan kesehatan masyarakat yang tersedia
- Markets yaitu Masyarakat wilayah Puskesmas dan Penderita yang terdata
- Machine yaitu Perlengkapan dan peralatan kesehatan yang tersedia
B. PENILAIAN MASALAH
Setelah disusun pedoman analisanya, selanjutnya dibuat penilaian terhadap
masalah yang kemungkinan timbul pada pusat pelayanan kesehatan masyarakat
(Puskesmas). Disini dapat dibuat dengan model kualitatif sebagai contoh.
Pertama dimulai dari uraian masalah pada komponen output (tetap berpedoman
pada pedoman analisa diatas). Contoh masalah sebagai berikut :
Masalah Output :
Kualitas pelayanan Kesehatan Masyarakat oleh PUSKESMAS ( Preventif, ,
Promosi, Kuratif, Rehabilitatif ) KURANG OPTIMAL
Penyebabnya dapat dilihat dari komponen PROSES dari pedoman analisa
sistemnya. Disini bisa satu atau lebih proses yang merupakan penyebab masalah,
sementara konponen proses yang lainnya bukan merupakan penyebab masalah
(Normalnya/seharusnya adalah semua komponen proses berjalan dengan baik),
tetapi komponen proses yang telah baik, bisa menjadi masalah bila komponen
yang bermasalah tidak segera diatasi ( lihat gambar 2 )
Penyebab masalah juga bisa langsung pada komponen Input ( Boundary system)
dimana komponen prosesnya tidak dipersoalkan apabila inputnya telah tersedia.
Atau bisa juga disebabkan karena adanya relasi-relasi dengan lingkungan
( sistem terbuka ) atau justru sebaliknya ( sistem tertutup ).
Sebagai contoh penyebab masalah dari dua proses yang akan mempengaruhi
bagian dalam proses lain dan akan berpengaruh dalam pencapaian output diatas
dapat diuraikan sebagai berikut:
Penyebab masalahnya ( Masalah Proses ) adalah
1. kinerja petugas medis/paramedis dan non medis/paramedis yang kurang
profesional misalnya datang terlambat, cepat pulang, tidak menempati janji
dengan masyarakat, dll
2. pelayanan penderita pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat
tidak tepat misalnya keluarga ( masyarakat ) membutuhkan pengetahuan
tentang cara membangun / menggunakan WC yang benar dan sehat,
puskesmas memberikan closet, karena ketidak tahuan cara membangun
dan menggunakan WC, closet hanya disimpan dibawah pohon.
Sementara proses yang lainnya berjalan sebagaimana mestinya ( bukan penyebab masalah ) yaitu :
3. Proses penggunaan Bahan dan obat serta penyediaan lainnya yang tepat
4. Proses penggunaan prosedur kerja/layanan kesehatan masyarakat yang sesuai
5. Proses penggunaan perlengkapan dan peralatan kesehatan yang baik
6. Proses penggunaan biaya yang terpenuhi
Namun perlu diingat proses yang telah baik ini akan menjadi masalah apabila dua
proses masalah diatas tidak segera diatasi. Demikian juga dengan masalah yang
ditemukan pada input sebagaimana yang akan dijelaskan dibawah ini.
Setelah penyebab masalah dari proses telah ditemukan, selanjut perlu diketahui
lebih lanjut lagi penyebab dari tidak berfungsinya proses tersebut. Dari contoh
diatas sebagaimana pada proses penyebabnya, pada input bisa juga satu atau lebih
merupakan penyebab masalah proses tersebut.
Sebagai contoh dapat diuraikan sebagai berikut:
Penyebab masalah ( Masalah Input ) adalah:
1. kinerja petugas medis/paramedis dan non medis/paramedis yang kurang
profesional misalnya datang terlambat, cepat pulang, tidak menempati janji
dengan masyarakat, dll. Penyebabnya adalah:
1. Man yaitu Jumlah Petugas ( medis/paramedis dan non
medis/paramedis ) yang berlebihan
2. Money yaitu Sumber-sumber pembiayaan kesehatan yang kurang tersedia.
Sementara input yang lainnya berjalan sebagaimana mestinya ( bukan
penyebab masalah proses) yaitu :
3. Material yaitu Bahan dan obat serta persediaan lainnya yang tersedia
4. Metode yaitu Prosedur kerja /layanan kesehatan masyarakat yang tersedia
5. Markets yaitu Masyarakat wilayah Puskesmas dan Penderita yang terdata
6. Machine yaitu Perlengkapan dan peralatan kesehatan yang tersedia
2. pelayanan penderita dan pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat
tidak tepat misalnya keluarga ( masyarakat ) membutuhkan pengetahuan
tentang cara membangun / menggunakan WC yang benar dan sehat,
puskesmas memberikan closet, karena ketidak tahuan cara membangun
dan menggunakan WC, closet hanya disimpan dibawah pohon.
Penyebabnya adalah
1. Metode yaitu Prosedur kerja /layanan kesehatan masyarakat yang kurang tersedia
2. Markets yaitu Masyarakat wilayah Puskesmas dan Penderita tidak terdata
3. Machine yaitu Perlengkapan dan peralatan kesehatan kurang tersedia
Sementara input yang lainnya berjalan sebagaimana mestinya ( bukan penyebab
masalah proses) yaitu :
4. Man yaitu Jumlah Petugas ( medis/paramedis dan non medis/paramedis ) yang
lengkap
5. Money yaitu Sumber-sumber pembiayaan kesehatan kurang tersedia
6. Material yaitu Bahan dan obat serta persediaan lainnya yang tersedia
Gambar 2. Masalah, penyebab masalah dan hubungan dengan komponen komponen lainnya dalam sistem pelayanan Puskesmas.
C. PENENTUAN TUJUAN
Setelah penentuan penilaian masalah telah selesai, selanjutnya dilakukan
penetapan tujuan yaitu dengan mengubah pernyataan negatif dari masalah (baik
itu pada Output, Proses, maupun Input) menjadi pernyataan positif ( Tujuan )
Tujuan Output :
Meningkatkan Kualitas pelayanan Kesehatan Masyarakat oleh PUSKESMAS
(Preventif, , Promosi, Kuratif, Rehabilitatif ) dari KURANG OPTIMAL
menjadi OPTIMAl
Tujuan Proses I :
Meningkatkan kinerja petugas medis/paramedis dan non medis/paramedis
yang kurang profesional menjadi profesional misalnya datang terlambat
menjadi datang tepat waktu, cepat pulang menjadi pulang tepat waktu, tidak
menempati janji dengan masyarakat menjadi menempati janji, dll
a. Tujuan Input 1.1 : Man yaitu Jumlah Petugas ( medis/paramedis dan
non medis/paramedis ) yang berlebihan dimutasi pada program yang
kekurangan tenaga
b. Tujuan Input 1.2 : Money yaitu Sumber-sumber pembiayaan
kesehatan yang kurang tersedia dengan mencari dan mendapat sumber
pembiayaan lain misalnya swadaya masyarakat.
Konsekwensi dari dari tujuan proses dan input ini adalah penyedian sarana dan
prasarana termasuk penggunaan biaya operasional pada petugas yang yang
ditempatkan pada posisi baru. Namun konsekwensi ini tidaklah lebih penting dari
ketidak percayaan masyarakat kepada petugas/Puskesmas, disamping itu juga
pengaruh terhadap komponen proses lainnya terhadap pencapaian mutu kualitas
pelayanan kesehatan masyarakat yang optimal.
Tujuan Proses II:
Meningkatkan pelayanan penderita dan pemenuhan kebutuhan kesehatan
masyarakat tidak tepat menjadi tepat misalnya diskusi/penyuluhan pada
keluarga ( masyarakat ) tentang pengetahuan tentang cara membangun /
menggunakan WC yang benar dan sehat.
a. Tujuan Input 2.1 : Metode yaitu Prosedur kerja /layanan kesehatan masyarakat
yang kurang tersedia menjadi tersedia
b. Tujuan Input 2.2. : Markets yaitu Masyarakat wilayah Puskesmas dan Penderita
tidak terdata menjadi terdata
c. Tujuan Input 2.3. : Machine yaitu Perlengkapan dan peralatan kesehatan kurang
tersedia menjadi tersedia.
Konsekwensi dari dari tujuan proses dan input ini adalah penggunaan waktu
diluar jam kerja karena adanya kebutuhan/keinginan masyarakat dimana mereka
bisa bertemu dengan petugas kesehatan hanya pada waktu selesai kerja yaitu
disore dan malam dll.
D. PENENTUAN ALTERNATIF
- Penentuan alternatif dilakukan setelah penentuan tujuan dilakukan, dimana
pemilihan alternatif tujuan berdasarkan tingkat efektifitas ( waktu ) dan
efiseinsi ( biaya ) yang digunakan.
- Alternatif yang terpilih biasanya adalah tujuan yang tingkat afektifitasnya
tinggi namun biaya yang digunakan diperkirakan lebih rendah
- Dapat digunakan metode Cost Efective Analysis dengan rumus : Cost dibagi
dengan Efective atau Besarnya biaya Perorangan.
- Perlu juga diperhatikan pengaruhnya dengan komponen-komponen
(subsistem) lainnya dalam pencapaian tujuan termasuk faktor-faktor
lingkungan (Suprasistemnya )
Dari ketentuan ini maka alternatif dari tujuan diatas dapat diambil Tujuan
Proses 1, dan Tujuan input 1.1 dan Tujuan Input 1,2 Serta Tujuan Input 2.2
dari Tujuan Proses 2. yaitu sebagai berikut :
Tujuan Proses I :
Meningkatkan kinerja petugas medis/paramedis dan non medis/paramedis
yang kurang profesional menjadi profesional misalnya datang terlambat
menjadi datang tepat waktu, cepat pulang menjadi pulang tepat waktu, tidak
menempati janji dengan masyarakat menjadi menempati janji, dll
a. Tujuan Input 1.1 : Man yaitu Jumlah Petugas ( medis/paramedic dan non
medis/paramedis ) yang berlebihan dimutasi program kekurangan tenaga
b. Tujuan Input 1.2 : Money yaitu Sumber-sumber pembiayaan kesehatan yang tidak
tersedia dengan mencari dan mendapat sumber pembiayaan lain misalnya swadaya
masyarakat.
c. Tujuan Input 1.3. : Markets yaitu Masyarakat wilayah Puskesmas dan Penderita
tidak terdata menjadi terdata
E. MENETAPKAN KEGIATAN.
Dari alternatif tujuan yang terpilih, kemudian ditentukan jenis kegiatan yang
sesuai, agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Disini juga perlu
diperhatikan dari beberapa alternatif kegiatan yang ada, dipilih kegiatan yang
terbaik untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dan selanjutnya dibuat
rincian kegiatan yang dilakukan termasuk uraian penggunaan biaya kegiatan.
Penentuan Kegiatan dapat dijabarkan dari contoh diatas yaitu sebagai berikut :
Tujuan :
Meningkatkan Kualitas pelayanan Kesehatan Masyarakat oleh PUSKESMAS
(Preventif, , Promosi, Kuratif, Rehabilitatif ) dari KURANG OPTIMAL menjadi
Optimal
Kegiatannya :
1. Pertemuan Rutin peningkatan kinerja petugas.
2. Penggalangan sumber-sumber pembiayaan yang bersumber dari
masyarakat. Misalnya penggunaan Dana BAZ untuk pelayanan kesehatan
keluarga miskin.
3. Pendataan penderita dan Masyarakat. Dalam program kesehatan.
Agar lebih jelas dalam pencapaian tujuan ketiga kegiatan ini, dijabarkan lagi
dalam bentuk Input, Proses dan Output dan Rencana Tindak Tanjut ( Feed Back )
termasuk Penanggung jawab, Pelaksana, waktu dan lokasi pelaksanaan serta
rincian biaya kegiatan.
Contoh
Kegiatan : Pertemuan rutin peningkatan kinerja petugas puskesmas
Input
Peserta : 20 Petugas ( staf ) Puskesmas
Fasilitator : Kepala Puskesmas
Nasumber : Ka. Dinas Kesehatan
Panitia : 2 orang dari staf Puskesmas
Agenda : Petunjuk pertemuan Staf Puskesmas.
Proses
- diskusi dan pembahasan hasil dan kinerja masing-masing petugas ( staf ) Puskesmas
- Pemberian sangsi dan hadiah ( reward ) pada petugas berhadil dan tidak berhasil.
Output
20 petugas puskesmas berpartisipasi dalam pertemuan rutin peningkatan kinerja
petugas Puskesmas.
Penanggung Jawab : Ka. Puskesmas
Pelaksana : Ka TU Puskesmas
Lokasi : Ruang pertemuan Puskesmas
Jadwal : Dilaksanakan tiap tiga bulan sekali setiap hari senin minggu pertama bulan berjalan
Rencana Tindak lanjut
Memantau sampai sejaumana kegiatan telah mencapai tujuan dari sistem
pelayanan kesehatan masyarakat ( Puskesmas ) yang telah dibuat
Rincian penggunaan biaya per satu kali pertamuan
ATK : 20 orang x Rp. 5.000.- = Rp. 100.000.-
Konsumsi : 20 orang x Rp. 5.000.- = Rp. 100.000.-
Hadiah : 2 Paket x Rp. 50.000.- = Rp. 100.000.-
Transport Narasumber : 1 orang x Rp. 25.000.- = Rp. 25.000.-
Total = Rp. 325.000.-
KESIMPULAN DAN PENUTUP
Sistem ialah satu kesatuan usaha yang terdiri dari berbagai elemen / bagianbagian
yang berkaitan secara teratur dan berusaha mencapai suatu tujuan dalam suatu
lingkungan. Dari definisi ini, telah dicoba diuraikan sistem dan analisis sistem,
sebagai contoh diambil Sistem Pelayanan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).
Untuk analisa sistem, telah dicoba dibuat analisis normalnya dari Sistem
Pelayanan Puskesmas, Penentuan Masalah, Tujuan dan Penentuan kegiatan.
Walaupun tidak dilakukan secara kesuluruhan, namun dari beberapa gambar dan
contoh yang dianalisis telah membuat kami mengerti dan memahami prinsip-prinsip
sistem dan analisannya terutama sistem pelayanan puskesmas.
UMPAN BALIK
• Masyarakat menjadilebih terjamin kesehatannya
• Masyarakat miskin dapat memperoleh jaminan kesehatan yang setara dengan rumah sakit
• Adanya dukunganpositif dari masyarakat untuk membentukpuskesman menjadi lenih baik
Sumber : http://gila-ilmu.blogspot.com/
Database Sistem Kerja Puskesmas
Database Sistem Kerja Puskesmas
Berikut ini adalah data – data system kerja puskesmas yang tidak berubah (DATA MASTER):
1. SUB SISTEM PUSKESMAS
Meliputi:
1. Perbaikan Gizi Masyarakat ( Gizi ),
2. Kesehatan Ibu dan Anak ( KIA )
3. Kesehatan lingkungan, ( Kesling )
4. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2M),
5. Promosi Kesehatan ( promkes ),
6. Pengobatan,
7. Spesifik lokal,
2. Tujuan :
Meningkatkan Kualitas pelayanan Kesehatan Masyarakat oleh PUSKESMAS
(Preventif, , Promosi, Kuratif, Rehabilitatif ) dari KURANG OPTIMAL menjadi
Optimal
Kegiatannya :
1. Pertemuan Rutin peningkatan kinerja petugas.
2. Penggalangan sumber-sumber pembiayaan yang bersumber dari
masyarakat. Misalnya penggunaan Dana BAZ untuk pelayanan kesehatan
keluarga miskin.
3. Pendataan penderita dan Masyarakat. Dalam program kesehatan.
Agar lebih jelas dalam pencapaian tujuan ketiga kegiatan ini, dijabarkan lagi
dalam bentuk Input, Proses dan Output dan Rencana Tindak Tanjut
(Feed Back ) termasuk Penanggung jawab, Pelaksana, waktu dan lokasi pelaksanaan serta rincian biaya kegiatan.
3. Output
20 petugas puskesmas berpartisipasi dalam pertemuan rutin peningkatan kinerja
petugas Puskesmas.
Penanggung Jawab : Ka. Puskesmas
Pelaksana : Ka TU Puskesmas
Lokasi : Ruang pertemuan Puskesmas
Jadwal : Dilaksanakan tiap tiga bulan sekali setiap hari senin minggu pertama
bulan berjalan
4. Komponen Output
Kualitas pelayanan Kesehatan Masyarakat oleh PUSKESMAS ( Preventif, Promosi, Kuratif, Rehabilitatif ) yang optimal.
5. SUPRASISTEM :
- DINAS KESEHATAN
- RUMAH SAKIT
- KLINIK SWASTA
- PENGOBATAN TRADISIONAL/KELUARGA
- DAN LINTAS SEKTOR KECAMATAN
Berikut ini adalah data – data system kerja puskesmas yang berubah ( DATA TRANSAKSI ):
1. Rencana Tindak lanjut
Memantau sampai sejaumana kegiatan telah mencapai tujuan dari sistem
pelayanan kesehatan masyarakat ( Puskesmas ) yang telah dibuat
Rincian penggunaan biaya per satu kali pertamuan
ATK : 20 orang x Rp. 5.000.- = Rp. 100.000.-
Konsumsi : 20 orang x Rp. 5.000.- = Rp. 100.000.-
Hadiah : 2 Paket x Rp. 50.000.- = Rp. 100.000.-
Transport Narasumber : 1 orang x Rp. 25.000.- = Rp. 25.000.-
Total = Rp. 325.000.-
2. UMPAN BALIK
· Masyarakat menjadilebih terjamin kesehatannya
· Masyarakat miskin dapat memperoleh jaminan kesehatan yang setara dengan rumah sakit
· Adanya dukunganpositif dari masyarakat untuk membentukpuskesman menjadi lenih baik
3. Penyebab masalah ( Masalah Input ) adalah:
I. kinerja petugas medis/paramedis dan non medis/paramedis yang kurang
profesional misalnya datang terlambat, cepat pulang, tidak menempati janji
dengan masyarakat, dll. Penyebabnya adalah:
1. Man yaitu Jumlah Petugas ( medis/paramedis dan non medis/paramedis ) yang berlebihan
2. Money yaitu Sumber-sumber pembiayaan kesehatan yang kurang tersedia. Sementara input
yang lainnya berjalan sebagaimana mestinya (bukan penyebab masalah proses) yaitu :
3. Material yaitu Bahan dan obat serta persediaan lainnya yang tersedia
4. Metode yaitu Prosedur kerja /layanan kesehatan masyarakat yang tersedia
5. Markets yaitu Masyarakat wilayah Puskesmas dan Penderita yang terdata
6. Machine yaitu Perlengkapan dan peralatan kesehatan yang tersedia
II. pelayanan penderita dan pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat tidak tepat
misalnya keluarga ( masyarakat ) membutuhkanpengetahuan tentang cara membangun /
menggunakan WC yang benar dan sehat, puskesmas memberikan closet, karena ketidak
tahuan cara membangun dan menggunakan WC, closet hanya disimpan dibawah pohon.
Penyebabnya adalah:
1. Metode yaitu Prosedur kerja /layanan kesehatan masyarakat yang kurang tersedia
2. Markets yaitu Masyarakat wilayah Puskesmas dan Penderita tidak terdata
3. Machine yaitu Perlengkapan dan peralatan kesehatan kurang tersedia
Sementara input yang lainnya berjalan sebagaimana mestinya ( bukan penyebab masalah proses)
yaitu :
4. Man yaitu Jumlah Petugas ( medis/paramedis dan non medis/paramedis) yang lengkap
5. Money yaitu Sumber-sumber pembiayaan kesehatan kurang tersedia
6. Material yaitu Bahan dan obat serta persediaan lainnya yang tersedia
SUMBER : http://gila-ilmu.blogspot.com/